Emily Jaury Perjalanan Inspiratif

Sasyachi Sang Pelopor K‑Beauty

Emily Jaury: Perjalanan Inspiratif Si Pendiri Love & Flair – Emily Jaury adalah sosok millennial inspiratif yang sukses mengubah passion berbelanja online menjadi bisnis fashion dengan visi tinggi. Lahir sebagai anak sulung dari tiga bersaudara—dengan adik-adik Tiffany dan Sidney—Emily menempuh pendidikan di University of Southern California. Di sana, ia mengambil jurusan Business Administration dan berhasil masuk Dean’s List, menunjukkan reputasi akademis yang kuat ().

Awal Mula & Ide Brilian

Saat masih kuliah di Los Angeles, Emily dan sahabatnya Dewi Purwati kerap menghabiskan waktu berbelanja online. Inilah yang kemudian menumbuhkan inspirasi: mengapa tidak mencoba membuka toko online sendiri ketika kembali ke Indonesia? Ide mereka segar, sederhana, dan autentik: “We bought 20 clothing from Taobao… shipped them from China to Los Angeles… shot those clothing in my apartment… made a website and launched it online. And that’s how started!” ().

Meminjam pengalaman dari dua magang di Citibank dan Ernst & Young, Emily menyadari bahwa dunia korporat bukan jalannya. Ia pun memutuskan untuk mengejar apa yang membuatnya bersemangat—fashion dan entrepreneurship .

Love & Flair: Dari Awal Sederhana ke Flagship

Dari modal awal yang cukup kecil (cukup untuk stok tiga bulan) dan dukungan nilai dari orangtua, Emily serta Dewi terus merintis Love & Flair. Mereka mengulangi strategi: reinvest profit dan bekerja keras untuk menguatkan brand. Hanya dalam tiga bulan, bisnis mereka sudah balik modal, menegaskan bahwa ide dan execute adalah kunci kesuksesan ().

Pada tahun 2014, Love & Flair resmi diluncurkan sebagai e‑commerce fashion, khusus untuk perempuan yang mandiri dan peduli gaya. Awalnya, mereka menyuplai koleksi dari berbagai belahan dunia, tapi kini fokus kuat pada produk lokal—merek-merek seperti Suki The Label, Front Row, dan Other Days ().

Seiring waktu, tak hanya kehadiran online yang berkembang. Melalui pop-up dan kegiatan Instagram beach getaway yang sukses—menarik 5 juta viewers dan menjual habis koleksi musim panas 2017 dalam 24 jam—Love & Flair tumbuh pesat (). Puncaknya, flagship store mereka dibuka di Plaza Indonesia pada 2017, menjadikan Love & Flair bukan sekadar toko online, tetapi brand yang nyata dan berpengaruh ().

Female Entrepreneurship & Inovasi

Emily menggambarkan dirinya sebagai sosok yang “simple, persistent, and a go‑getter” (). Ia menekankan pentingnya bonus new member 100 memahami roda bisnis—mulai dari keputusan jual-beli stok setiap Senin, meeting dengan vendor lokal, hingga mengelola brand seperti Prada atau Moët & Chandon sebagai influencer sebelum akhirnya memilih fokus pada Love & Flair ().

Selain apparel, Emily juga mengepakkan sayap ke sektor lifestyle. Ia berkolaborasi dengan Croix Jewelry pada 2021, meluncurkan rangkaian perhiasan kontemporer—emerald cut East‑West, eternity bands, serta desain uniseks—menggabungkan modernitas dan fungsionalitas ().

Love, Life, dan Kolaborasi Kreatif

Tidak hanya berkarya di bisnis, Emily pun mengungkapkan sisi personal yang memikat. Ia menikah dengan Walton Hartanto, teman kuliah di USC, dalam pernikahan sederhana namun sangat romantis di Gereja Katedral Jakarta pada Desember 2024. Lamaran dirancang cantik oleh Walton di Bali, dan resepsi intim di Four Seasons Jakarta menghiasi kisah cinta mereka ().

Sementara itu, ia terus berinovasi lewat koleksi Absolute Romance—kolaborasi besar dengan 16 brand Indonesia untuk menyediakan lebih dari 120 gaya fesyen untuk momen istimewa seperti pre‑wedding hingga after‑party. Emily menyutradari moodboard, memilih desain one-and-done, dan mengutamakan kenyamanan serta kemudahan dipakai, terutama untuk para pengantin ().

Filosofi & Pesan untuk Generasi Muda

Emily percaya bahwa setiap orang harus mengenal diri sendiri, menyaring opini negatif, dan berani mengambil risiko terukur. Ia menerapkan prinsip “big dream, smart risks, research,” serta siap bangkit dari kegagalan. Ia memberi batas waktu dua tahun untuk membuktikan Love & Flair dan sekarang terbukti berhasil ().

Menutup kisahnya, Emily ingin orang tahu: “Made in Indonesia” bukan sekadar label—itu karya berkelas setara brand global. Selain itu, ia mendorong perempuan untuk percaya diri, berekspresi, dan mendukung satu sama lain ().


Kesimpulan

Emily Jaury adalah contoh nyata bahwa mimpi bisa diwujudkan lewat keberanian dan kerja keras. Dari mahasiswa biasa hingga pengusaha fashion sukses, jiwa kolaboratifnya menginspirasi. Melalui Love & Flair, kolaborasi perhiasan, dan koleksi bridal megah, ia membuktikan bahwa fesyen lokal bisa menembus kelas dunia—dengan sentuhan modern, elegan, dan berpijak pada budaya Tanah Air.